Aplikasi IPTEK Dan Penerapan
Decision Support System (DSS)
Dalam Dunia Peternakan
Oleh :
SESMI KARLINA
1405104010021
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Mengingat pentingnya peranan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (Iptek) dalam pembangunan ekonomi bangsa maka pembangunan Iptek
mutlak harus dilaksanakan terutama pada bidang-bidang yang mendasar.
Pembangunan Iptek diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan
dan peradaban bangsa sesuai dengan amanat Undang-Undang. Mengacu pada arahan
pembangunan sebagaimana digariskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional 2005-2009, bidang-bidang yang sangat mendasar untuk diprioritaskan
dalam Iptek sampai dengan 2025 adalah bidang pangan, energi, transportasi,
teknologi informasi dan komunikasi, pertahanan dan keamanan serta kesehatan dan
obat.
Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Secara mudahnya teknologi informasi
adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses
penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman
informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas penyebarannya, dan lebih lama
penyimpanannya.Pada awal sejarah, manusia bertukar
informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi, bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang
disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut
hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan
informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka
informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa
disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk
jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat
bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.
Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh.
Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu
informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman
purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat
(mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
Ditemukannya alfabet dan angka
arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari
cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan
kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan
1943.
Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu.Kemudian,
teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi.
Teknologi elektronik seperti radio, televisi, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih
cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
· Bagaimana
penerapan ilmu tehnologi dan informasi itu?
· Apakah
pengertian dan kajian dari system DSS itu?
· Bagaimana
penerapan system DSS dalam dunia peternakan?
1.3 TUJUAN MASALAH
· Untuk
mengetahui ilmu tehnologi dan informasi.
· Untuk
mengetahui system DSS
· Untuk
mengetahui penerapan system DSS dalam dunia peternakan
BAB II
METODOLOGI
Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Secara mudahnya teknologi informasi
adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses
penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman
informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas penyebarannya, dan lebih lama
penyimpanannya.Pada awal sejarah, manusia bertukar
informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi, bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang
disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut
hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan
informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka
informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa
disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk
jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat
bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.(Runaranaeni,2008)
Pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek)
pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam
rangka membangun peradaban bangsa. Sejalan dengan paradigma baru di era global
yaitu tekno-ekonomi, teknologi menjadi faktor yang memberikan kontribusi
signifikan dalam peningkatan kualitas hidup suatu bangsa. Implikasi paradigma
ini adalah terjadinya proses transisi perekonomian dunia yang semula
berbasiskan pada sumber daya (Resource Base Economy) menjadi
perekonomian yang berbasiskan pengetahuan (Knowledge Based Economy/KBE).
Pada KBE kekuatan bangsa diukur dari kemampuan iptek sebagai faktor primer
ekonomi menggantikan modal, lahan dan energi untuk peningkatan daya saing. .(Runaranaeni,2008)
Pentingnya peranan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dalam pembangunan
ekonomi bangsa maka pembangunan Iptek mutlak harus dilaksanakan terutama pada
bidang-bidang yang mendasar. Pembangunan Iptek diharapkan akan memberikan
kontribusi terhadap kesejahteraan dan peradaban bangsa sesuai dengan amanat
Undang-Undang. Mengacu pada arahan pembangunan sebagaimana digariskan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2005-2009, bidang-bidang yang
sangat mendasar untuk diprioritaskan dalam Iptek sampai dengan 2025 adalah
bidang pangan, energi, transportasi, teknologi informasi dan komunikasi,
pertahanan dan keamanan serta kesehatan dan obat. (Ali Masykur,2006)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Penggunaan DSS
DSS digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi struktur, dimana
manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam
memecahkan masalah yang berada di area semi struktur.
DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu
manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini
adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer,
tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka.
3.2 Kompenen
DSS
DSS tersusun atas komponen sebagai berikut:
1. Database
yaitu kumpulan data yang tersusun secara terstruktur dan dalam format
elektronik yang mudah diolah oleh program komputer. Data yang digunakana adalah
data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi.
2. Model
Base : merupakan kumpulan pengetahuan yang sudah diterjemahkan dalam bahasa
yang dapat dipahami oleh komputer. termasuk di dalamnya tujuan daripermasalahan
(obyektif), komponen-komponen terkait,batasan-batasan yang ada (constraints), dan
hal-hal terkait lainnya.
3. Software
System : merupakan program utama dalam suatu DSS yang mengendalikan keseluruhan
sistem.
4. Antar muka (user interface) :
adalah tampilan program komputer.
3.3 Aplikasi
DSS Dalam Bidang Peternakan
Dalam bidang peternakan, system
pendukung keputusan yang berbasis komputer ini bermanfaat dalam aspek
kuantitatif dalam pemberian pakan (berhubungan dengan jumlah hijauan dan
konsentrat yang akan diberikan pada ternak) dan kualitatif (berhubungan dengan
kualitas pakan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup pokok dan untuk berproduksi)
pakan ternak yang sangat erat hubungannya terhadap produksi hewan ternak
tersebut. Pemberian pakan pada ternak relative tidak terstruktur karena banyak
sekali perbandingan yang harus dipertimbangkan, seperti pertambahan bobot
badan, pakan harus bersifat edible (bahan makanan yang dapat dimakan ternak)
dan palatable (bahan makanan yang disukai ternak), jenis tanaman pakan ternak,
Body condition Score, dll. Sehingga dengan adanya Decision Support System,
kebutuhan pakan masing-masing ternak dapat terpenuhi, dengan membandingkan
berbagai data dan mengevaluasi hasil keputusannya.
Alasan dunia peternakan menggunakan DSS :
- · Usahanya beroperasi pada ekonomi yang tak stabil.
- · Usaha peternakannya dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
- · Usahanya menghadapi peningkatan kualitas dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis (peternakan).
- · Sistem komputer perusahaannya tak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas, dan mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan.
Alasan perusahaan-perusahaan utama memulai DSS dalam
skala besar :
- · Kebutuhan akan informasi yang akurat.
- · DSS dipandang sebagai pemenang secara organisasi.
- · Kebutuhan akan informasi baru.
- · Manajemen diamanahi DSS.
- · Penyediaan informasi yang tepat waktu.
- · Pencapaian pengurangan biaya.
Cara Penerapan Decision Support System dalam
dunia peternakan :
1. Pengambilan keputusan yg rasional, sesuai dengan
jenis keputusan yg diperlukan.
2. Membuat peramalan (forecasting).
3. Membandingkan alternatif tindakan.
4. Membuat analisis dampak.
5. Membuat model.
Dampak Pemanfaatan DSS :
1. Dapat meningkatkan efektivitas pengambilan
keputusan.
2. Mengurangi kebutuhan akan training.
3. Meningkatkan kontrol manajemen.
4. Memfasilitasi komunikasi.
5. Mengurangi usaha yang harus dikerjakan user.
6. Mengurangi biaya.
7. Memberikan banyak pilihan tujuan pengambilan
keputusan.
Faktor Pendukung DSS :
a. Sistem yang fleksibel dengan informasi yang
interaktif.
b. Mudah digunakan (user friendly).
c. Memunginkan pembuatan simulasi,proses memungkinkan
pembuatan simulasi, proses trial-end-error, memperhitungkan akibat dari suatu
keputusan.
PEMBUATAN KEPUTUSAN
Dalam pembuatan keputusan ada dua orang yang
mengartikan artian pembuatan Keputusan yaitu Simon dan Mintzberg
1. Keputusan
menurut Simon
Dalam bukunya terbitan Tahun 1977, simon menguraikan
istilah keputusan menjadi Keputusan terprogram dan Keputusan tak terprogram
Keputusan terprogram yaitu bersifat berulang-ulang dan rutin. Pada suatu
tingkat tertentu dan prosedur telah di tetapkan untuk menanganinya sehingga ia
dianggap suatu denovo (yang baru) setiap kali terjadi.
Keputusan tak terprogram yaitu bersifat baru, tidak
terstruktur, dan biasanya tidak urut. Ia juga menjelaskan bahwa dua jenis
keputusan tersebut hanyalah kesatuan ujung yang terangkai secara hitam putih,
sifatnya begitu kelabu atau tak jelas, namun demikian konsep keputusan
terprogram dan tak terprogram sangatlah penting, karna masingmasing memerlukan
teknik yang berbeda.
Kontribusi Simon yang lain adalah penjelasan mengenai
empat fase yang harus di jalani oleh Manajer dalam menyelesaikan masalah, fase
tersebut adalah :
- · Aktivitas intelegensi, yaitu mencari kondisi dalam lingkungan yang memerlukan pemecahan
- · Aktivitas disain, yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan tindakan yang akan dilakukan.
- · Aktivitas pemilihan, yaitu menentukan cara tindakan cara tertentu dari beberapa cara yang sudah ada.
- · Aktivitas peninjauan kembali, yaitu memberikan penilaian terhadap pilihan yang telah dilakukan.
2. Keputusan
menurut Mintzberg
Mintzberg terkenal dengan teorinya mengenai peranan
manajerial, teori ini mengemukakan sepuluh peranan manajerial yang terbagi
dalam tiga kategori, yaitu interpersonal, informasional, desisional.
Peranan informasonal mengemukakan bahwa manajer
mengumpulkan dan menyebarkan informasi, dan peranan desisional mengemukakan
bahwa manajer menggunakan informasi dalam pembuatan berbagai jenis keputusan.
Ada empat peranan desisional menurut mintzberg :
- · Pengusaha, ketika manajer berperan sebagai pengusaha (entrepreneur) maka peningkatan hal ini yang bersifat permanent diabadikan sebagai organisasi.
- · Orang yang menangani gangguan, ketika menajer berperan sebagai orang yang menangani gangguan (disturbace handler), maka ia akan memecahkan masalah yang belum di antisipasi. Ia membuat keputusan untuk merespon gangguan yang timbul seperti perubahan ekonomi, ancaman dari pesaing, dan adanya peraturan pajak baru.
- · Pengalokasi sumber, dengan peranan sebagai pengalokasi sumber (resorce alocator), manajer diharapkan mampu menentukan pembagian sumber organisasi kepada berbagai unit yang ada misalnya pembuatan keputusan untuk menetapkan anggaran operasi tahunan.
- · Negosiator, dalm peran sebagai negosiator (negotiator), manajer mengatasi perselisihan yang muncul dalam perusahaan dan perselisihan yang terjadi antara perusahaan dan lingkungannya. Contohnya melakukan negosiasi kontrak baru dengan serikat pekerja.
Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen
besar yaitu:
1) Database
2) Model Base
3) Software System
Database berisi kumpulan dari semua
data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang berasal dari transaksi
sehari-hari, maupun data dasar. Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang
relevan
dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.
Model Base atau suatu model yang merepresentasikan
permasalahan ke dalam
format kuantitatif (model matematika).
Software system setelah sebelumnya direpresentasikan
dalam bentuk model yang “dimengerti” komputer .
melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan
besanya jam
lembur karyawan, dan lain sebagainya.
BAB IV
PENUTUP
4.1
KESIMPULAN
- Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dalam pembangunan ekonomi bangsa maka pembangunan Iptek mutlak harus dilaksanakan terutama pada bidang-bidang yang mendasar.
- DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
- Cara Penerapan Decision Support System dalam dunia peternakan :
1.
Pengambilan keputusan yg rasional, sesuai dengan jenis keputusan yg diperlukan.
2. Membuat
peramalan (forecasting).
3.
Membandingkan alternatif tindakan.
4. Membuat
analisis dampak.
5. Membuat
model.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous,2008.TeknologiKomputer.http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi
Masykur,Ali, 2006.Decision Support
System pada Dunia Peternakan.http://micropiet.wordpress.com/2009/11/11/decision-support-system-perternakan/
Perdana,Resdy.2006.Penalaran
Dan Pengembangan Ilmu Kopmuter Terhadap Aplikasi Modernisasi Era
Globalisasai.UPI Press.Jakarta.
Runaraeni,2008.AplikasiKomputer.http://komputeraplikasi.blogspot.com/search?max-results=100
Tidak ada komentar:
Posting Komentar